
Table of Contents
1. Pendahuluan
Meta (sebelumnya Facebook) terus memperbarui platform iklannya agar tetap relevan, responsif terhadap perilaku pengguna, dan mendorong hasil yang lebih baik bagi pengiklan. Di 2025, ada sejumlah pembaruan dan fitur baru meta ads yang wajib diketahui jika kamu ingin tetap kompetitif dalam dunia periklanan digital.
Fitur-fitur meta ads tidak hanya soal tampilan baru, tetapi menyentuh aspek inti: data & AI, pengoptimalan otomatis, dan pengalaman pengguna yang lebih personal. Artikel ini akan mengulas apa saja perubahan besar di Meta Ads 2025 dan bagaimana kamu bisa menggunakannya untuk meningkatkan performa iklan Facebook & Instagram.
2. Kenapa Penting Mengetahui Fitur Terbaru di Meta Ads
- Meta terus berevolusi — iklan yang optimal tahun lalu belum tentu optimal hari ini.
- Dengan fitur-fitur baru, iklan bisa menjadi lebih efisien (mengurangi biaya) sekaligus lebih relevan.
- Memahami pembaruan fitur bisa jadi keunggulan kompetitif dibanding pesaing yang berjalan dengan cara lama.
- Kesalahan penggunaan atau tidak memahami fitur baru bisa menyebabkan anggaran iklan terbuang sia-sia.
Dengan kata lain: fitur baru meta ads bukan sekadar pelengkap bagi marketer pintar, ini adalah alat strategis.
Baca Juga: AI dalam Digital Marketing: Strategi Cerdas untuk 2025
3. Fitur Baru & Pembaruan Meta Ads di 2025

Berikut beberapa fitur dan pembaruan paling penting yang sudah mulai atau akan diterapkan di Meta Ads pada 2025:
3.1 Personalisasi Iklan Berdasarkan Interaksi AI
Meta ads akan mulai memanfaatkan interaksi pengguna dengan fitur AI (misalnya penggunaan chatbot, percakapan dengan AI) untuk menyesuaikan konten dan iklan yang ditampilkan ke pengguna. About Facebook
Dengan ini, ketika seseorang berbicara atau mengetik topik tertentu ke AI Meta, sistem akan “belajar” dan menampilkan iklan atau posting yang lebih relevan berdasarkan topik tersebut. About Facebook+2The Verge+2
Misalnya: seseorang mengobrol dengan AI tentang hiking -> bisa muncul iklan peralatan outdoor, perjalanan, dan konten terkait hiking di feed mereka.
Catatan: Meta menyatakan bahwa topik sensitif seperti agama, kesehatan, orientasi seksual, dan lain-lain tidak akan digunakan untuk personalisasi iklan. About Facebook
Fitur ini akan mulai berlaku secara global pada 16 Desember 2025, dan pengguna akan diberi tahu terlebih dahulu. About Facebook+1
Baca Juga: Facebook Ads untuk UMKM: Tips Hemat dan Efektif
3.2 Ad Sequencing & Format Display Options
Menurut pembaruan yang dipantau di blog update Meta / SocialBee: Meta ads menambahkan pengaturan “Format Display Options” dalam kampanye iklan serta fitur “Ad Sequencing” untuk kampanye tipe lelang (auction).
- Format Display Options memungkinkan penyesuaian bagaimana iklan ditampilkan berdasarkan format yang berbeda (gambar, video, carousel) agar cocok dengan konteks pengguna.
- Ad Sequencing memungkinkan kamu mengatur urutan penyajian iklan kepada audiens — misalnya menampilkan awareness dulu, lalu iklan edukatif, lalu iklan konversi — dalam urutan logis agar perjalanan pengguna (customer journey) lebih mulus.
Fitur ini sangat berguna bila kamu ingin membangun narasi melalui beberapa iklan secara bertahap, bukan langsung hard-sell di satu iklan.
Baca Juga: Instagram Ads: 5 Kesalahan Fatal Penggunanya!
3.3 Penghapusan Eksklusi Targeting Terperinci
Meta telah mengumumkan bahwa kemampuan menggunakan eksklusi targeting terperinci (detailed targeting exclusions) akan dihentikan mulai 31 Maret 2025 untuk kampanye baru, dan diterapkan secara penuh pada semua kampanye aktif. Facebook+1
Artinya: kamu tidak lagi bisa secara spesifik mengecualikan pengguna berdasarkan banyak atribut detail di kampanye baru.
Meski begitu, targeting “inclusion” (penargetan positif) masih tetap ada, namun dengan batasan yang lebih ketat. Facebook+1
Ini mengharuskan strategi targeting kamu untuk lebih hati-hati, fokus ke segmen positif dan gunakan data (customer list, custom audience) dengan lebih strategis.
3.4 Fitur “Value Rules” & Landing Page Optimization
Meta ads telah menambahkan fitur Value Rules ke banyak akun iklan. Fitur ini memungkinkan kamu menetapkan aturan nilai (value-based rules) sehingga Meta bisa lebih fokus ke pengguna yang dianggap “lebih bernilai” (misalnya pelanggan dengan keranjang lebih besar) dalam optimasi bidding.
Selain itu, fitur optimasi tampilan landing page (Landing Page View Optimization) juga dilaporkan mulai tersedia sebagai bagian dari update iklan untuk membantu iklan diarahkan ke pengguna yang tidak hanya mengklik tetapi benar-benar melihat dan mengakses landing page.
Kombinasi penggunaan Value Rules + optimasi landing page ini bisa membantu meningkatkan kualitas traffic yang masuk ke situs kamu.
3.5 Advantage+ Lead & AI-based Creative / Text Generation
Meta memperluas fungsi Advantage+, yang dulu lebih banyak digunakan untuk kampanye e-commerce, agar juga mendukung lead generation. Hal ini memungkinkan kampanye lead memanfaatkan algoritma AI Meta untuk optimasi otomatis.
Selain itu, Meta ads juga semakin memperkuat penggunaan kreatif dinamis (dynamic creative), dan AI-based text generation (pembuatan teks otomatis) dalam iklan. Dalam penelitian terbaru, Meta telah mengembangkan model ad text generatif “AdLlama” yang menggunakan reinforcement learning untuk menghasilkan variasi teks iklan yang lebih efektif, dengan hasil CTR meningkat ~6,7%.
Dengan fitur-fitur tersebut, pengiklan bisa mengunggah lebih banyak aset (gambar, video, headline, teks), lalu sistem AI yang akan menguji kombinasi terbaik secara otomatis ke berbagai segmen audiens.
3.6 Integrasi Iklan di WhatsApp / Opsi Bebas Iklan
Meta telah mulai memperkenalkan iklan di WhatsApp, khususnya di tab “Updates” (mirip Stories) untuk lebih banyak pengguna.
Ini menjadi peluang baru: kamu bisa menjangkau audiens yang belum banyak tersentuh melalui WhatsApp. Namun, fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan rollout bertahap.
Di sisi lain, Meta ads juga memperkenalkan opsi langganan bebas iklan di beberapa negara (misalnya Inggris) — pengguna bisa memilih membayar untuk pengalaman bebas iklan.
Bagi pengiklan, ini berarti potensi audiens yang lebih tertarik pada konten organik atau kolaborasi, bukan hanya iklan tradisional.
3.7 Fitur AI dan Generative Text untuk Copy Iklan
Seiring meningkatnya investasi Meta di AI, kemampuan menghasilkan teks iklan secara otomatis (berbasis LLM / model bahasa) semakin ditingkatkan. AdLlama adalah contohnya, di mana model ini dilatih dengan reinforcement learning berdasarkan data performa iklan.
Meta juga menguji fitur-fitur otomasi teks di dalam dashboard Ads untuk membantu pengiklan tanpa harus menulis semua variasi teks sendiri. (Walaupun belum semua akun mendapat akses penuh)
Dengan kemampuan ini, beban kreatif manual menjadi lebih ringan dan eksperimentasi teks jadi lebih cepat dan efektif.
4. Cara Menggunakan & Mengoptimalkan Fitur-Fitur Baru meta ads

Mengetahui fitur baru saja belum cukup — berikut langkah praktis agar penggunaan fitur-fitur tersebut membawa hasil nyata.
4.1 Persiapan Aset & Data
- Siapkan varian aset visual sebanyak mungkin: gambar, video, carousel.
- Siapkan data pelanggan (customer list, CRM) untuk membuat custom audiences dan lookalike yang lebih akurat.
- Pastikan pelacakan konversi (pixel / Conversions API) sudah bekerja dengan baik agar AI punya data untuk belajar.
- Pastikan Anda punya minimal data konversi agar algoritma AI punya “bahan” untuk optimasi.
4.2 Strategi Penempatan & Sequencing
- Gunakan fitur Ad Sequencing untuk menyusun alur iklan yang mendidik dulu, lalu promosional di tahap berikutnya.
- Gunakan Format Display Options agar iklan tampil optimal di setiap kanal dan format (feed, reels, stories).
- Kombinasikan iklan di Facebook, Instagram, dan WhatsApp (jika tersedia) agar jangkauan maksimal.
4.3 Mengatur Value Rules & Optimalisasi Landing Page
- Terapkan Value Rules agar sistem memberi bobot lebih ke konversi dengan nilai tinggi.
- Pastikan landing page cepat, mobile-friendly, dan relevan dengan pesan iklan agar adaptasi optimasi landing page berjalan lancar.
- Gunakan UTM tracking agar kamu bisa melihat performa per channel / per audience.
4.4 Menguji Kreatif & Teks dengan AI
- Upload beberapa variasi headline, teks, dan visual, lalu biarkan AI memilih kombinasi terbaik melalui dynamic creative.
- Libatkan fitur generative text jika sudah tersedia di akunmu — gunakan untuk menguji headline atau teks iklan segar secara otomatis.
- Lakukan A/B test antar variasi iklan agar terus dapat insight baru.
4.5 Memantau & Menyesuaikan Berdasarkan Data
- Pantau metrik utama: CTR, conversion rate, cost per conversion, ROAS.
- Monitor performa berdasarkan segmen (usia, lokasi, device).
- Jika ada varian iklan yang sangat lemah, hentikan, dan alihkan anggaran ke varian yang berjalan baik.
- Biarkan AI punya “ruang belajar” minimal 3–7 hari agar algoritma stabil.
5. Studi Kasus / Contoh Penerapan
Contoh sederhana hipotetis: Toko Fashion Online “TrendaWear”
- Situasi awal: menggunakan kampanye konversi manual, targeting detail (usia 20–35, minat fashion, kota besar).
- Langkah upgrade ke fitur 2025:
- Ubah kampanye menjadi Advantage+ Lead / Sales dan aktifkan dynamic creative dengan 5 gambar + 5 headline + 5 teks.
- Siapkan ad sequencing: awareness → nilai brand → produk → penawaran khusus.
- Terapkan Value Rules agar sistem fokus ke pembeli dengan keranjang tinggi atau repeat buyer.
- Tambahkan iklan ringan di WhatsApp jika tersedia.
- Biarkan AI mengoptimasi dan pantau data performa setelah 14 hari.
- Hasil (hipotetis): dibanding kampanye lama, penurunan cost per conversion sebesar ~20 %, peningkatan ROAS 25 %, dan audiens baru yang sama karakteristiknya tumbuh 30 %.
Studi kasus nyata akan tergantung industri dan data kampanye spesifik, namun pendekatan di atas bisa menjadi blueprint.
6. Tantangan & Hal yang Perlu Diwaspadai
- Akun iklan belum semua mendapatkan akses ke fitur baru (beberapa fitur masih di-rollout).
- Ketergantungan penuh pada AI bisa membuat kehilangan kontrol kreatif jika tidak dimonitor.
- Data historis yang buruk atau pixel tidak optimal bisa menghambat kemampuan AI belajar.
- Penghapusan eksklusi targeting membuat strategi targeting terlalu “bermain aman” dan bisa menampilkan iklan ke audiens tidak relevan.
- Perubahan kebijakan privasi / regulasi (misalnya di Eropa) bisa membatasi beberapa personalisasi, terutama di topik sensitif.
- Fitur personalisasi AI berdasarkan interaksi pengguna mungkin dianggap invasif oleh sebagian audiens, penting menjaga transparansi dan privasi.
7. Rangkuman & Langkah Berikutnya
Rangkuman:
- 2025 membawa berbagai fitur baru Meta Ads yang berfokus pada AI, personalisasi, dan optimasi otomatis.
- Fitur seperti personalisasi dari interaksi AI, ad sequencing, Value Rules, generative text, dan integrasi iklan ke WhatsApp adalah perubahan signifikan yang wajib diketahui.
- Untuk memanfaatkannya, kamu perlu mempersiapkan aset, data, strategi urut iklan, dan eksperimen kreatif.
- Tantangan ada, tapi dengan strategi yang tepat, fitur-fitur baru ini bisa jadi pembeda dalam performa iklanmu.
Langkah berikutnya yang disarankan:
- Cek apakah akun iklanmu sudah mendapat akses ke fitur baru (Value Rules, generative text, ad sequencing).
- Uji kampanye kecil dengan fitur baru sebelum migrasi kampanye besar.
- Pantau metrik secara hati-hati dan bersiap adaptasi.
- Implementasikan incremental — tidak harus sekaligus semua fitur, pilih yang paling relevan dulu.
- Terus belajar dan update — Meta bisa menambahkan fitur baru lagi setiap saat.
Strategi Optimalisasi Meta Ads di Tahun 2025
Di tahun 2025, dunia digital marketing semakin kompetitif. Setiap bisnis berlomba-lomba untuk menarik perhatian audiens di tengah derasnya arus konten. Di sinilah Meta Ads (iklan di Facebook, Instagram, dan Messenger) tetap menjadi salah satu kanal paling efektif untuk menjangkau target pasar dengan presisi tinggi.
Namun, keberhasilan kampanye tidak lagi ditentukan hanya oleh besar anggaran. Yang lebih penting adalah strategi, kreativitas, dan data. Dengan algoritma yang semakin canggih, Meta kini menilai bukan hanya seberapa sering iklan ditampilkan, tetapi seberapa relevan dan menarik konten tersebut bagi audiens.
Untuk itu, pemasar perlu memahami bahwa iklan yang sukses di Meta Ads bukan sekadar promosi produk, melainkan komunikasi yang membangun koneksi emosional.
1. Pemahaman Audiens: Kunci Awal Keberhasilan
Langkah pertama dalam strategi Meta Ads yang efektif adalah memahami audiens secara mendalam. Siapa mereka? Apa masalah yang mereka hadapi? Kapan waktu terbaik untuk menampilkan iklan?
Meta menyediakan berbagai data dan insight melalui Meta Audience Insights yang membantu pemasar mengenal perilaku pengguna, minat, demografi, hingga lokasi. Dengan memanfaatkan data ini, kamu bisa membuat segmentasi audiens yang lebih spesifik seperti:
- Orang yang tertarik pada diet sehat dan kebugaran
- Pengguna yang sering berinteraksi dengan konten makanan sehat
- Audiens yang tinggal di area urban dengan gaya hidup sibuk
Dengan pemahaman tersebut, setiap pesan iklan dapat disesuaikan agar terasa relevan dan personal.
2. Kreativitas Visual: Daya Tarik yang Tak Tergantikan
Visual masih menjadi faktor utama dalam menentukan apakah audiens akan berhenti menggulir dan memperhatikan iklanmu. Gambar dan video harus menarik dalam 3 detik pertama, karena itulah waktu rata-rata seseorang memutuskan untuk menonton atau melewati iklan.
Gunakan warna kontras, komposisi sederhana, dan pesan yang langsung ke inti. Misalnya, untuk brand katering diet seperti Holyfit, visual bisa menampilkan makanan sehat dengan plating menarik, disertai teks singkat seperti “Makan Sehat, Rasa Nikmat, Tanpa Ribet.”
Namun, jangan hanya mengandalkan estetika. Pastikan visual juga selaras dengan tujuan kampanye — apakah untuk meningkatkan awareness, mendorong pembelian, atau memperkenalkan produk baru.
3. Copywriting yang Menggugah dan Relevan
Teks pada iklan (copywriting) memiliki peran besar dalam membujuk audiens untuk bertindak. Copy yang baik tidak bertele-tele, tapi langsung mengena. Gunakan pendekatan yang berbicara langsung dengan kebutuhan dan emosi pengguna.
Contohnya:
- “Lelah menyiapkan menu diet setiap hari? Biarkan kami bantu jaga pola makanmu.”
- “Nggak perlu pilih antara enak atau sehat. Kini kamu bisa punya keduanya.”
Selain itu, gunakan CTA (Call to Action) yang jelas, seperti “Pesan Sekarang”, “Coba Gratis”, atau “Lihat Menu Hari Ini”. CTA yang kuat memandu audiens menuju langkah berikutnya dengan percaya diri.
4. Pemanfaatan Data dan A/B Testing
Salah satu keunggulan utama Meta Ads adalah kemampuannya dalam pengujian dan analisis data secara real-time. Kamu bisa menjalankan beberapa versi iklan sekaligus — dengan perbedaan kecil pada gambar, headline, atau CTA — untuk melihat mana yang memberikan hasil terbaik.
Inilah yang disebut A/B Testing.
Contohnya:
- Iklan A menggunakan visual makanan dengan teks “Menu Sehat Rendah Kalori”
- Iklan B menggunakan video pelanggan testimoni
Setelah beberapa hari, kamu bisa melihat iklan mana yang memiliki CTR (Click-Through Rate) lebih tinggi atau konversi lebih baik. Dengan cara ini, setiap keputusan yang diambil berdasarkan data, bukan asumsi.
5. Struktur Campaign yang Efisien
Dalam pengelolaan iklan Meta, struktur campaign yang efisien adalah pondasi penting. Biasanya, campaign dibagi menjadi tiga level:
- Campaign Level → Menentukan tujuan utama (Awareness, Consideration, atau Conversion)
- Ad Set Level → Menentukan target audiens, penempatan, dan anggaran
- Ad Level → Tempat kamu mengatur visual, copywriting, dan link
Menjaga struktur ini tetap rapi dan terorganisir membantu kamu mengukur performa dengan lebih mudah serta melakukan optimalisasi secara cepat.
6. Optimalisasi Retargeting
Tidak semua orang akan langsung membeli setelah melihat iklan pertama. Karena itu, strategi retargeting menjadi kunci penting untuk meningkatkan konversi.
Meta Ads memungkinkan kamu menargetkan ulang pengguna yang sudah berinteraksi dengan brand, seperti:
- Mereka yang sudah mengunjungi website tapi belum checkout
- Pengguna yang menonton video iklan lebih dari 50%
- Audiens yang pernah mengklik iklan namun tidak melanjutkan transaksi
Dengan retargeting, kamu bisa membuat pesan yang lebih personal. Misalnya:
“Masih penasaran sama menu sehat Holyfit? Yuk, pesan sekarang dan nikmati diskon 10% hari ini!”
Pesan seperti ini efektif karena menyasar audiens yang sudah menunjukkan ketertarikan sebelumnya.
7. Mengukur Keberhasilan Kampanye
Tanpa pengukuran yang jelas, kamu tidak akan tahu apakah kampanye berhasil. Oleh karena itu, penting untuk menentukan Key Performance Indicators (KPI) sejak awal, seperti:
- CTR (Click Through Rate)
- Conversion Rate
- Cost per Result
- ROAS (Return on Ad Spend)
Selain angka-angka tersebut, kamu juga perlu memperhatikan kualitas engagement. Apakah komentar dan reaksi audiens positif? Apakah mereka merasa iklanmu relevan dengan kebutuhan mereka?
Keberhasilan Meta Ads tidak hanya diukur dari konversi penjualan, tetapi juga dari kekuatan pesan yang membangun kepercayaan dan loyalitas jangka panjang.
8. Perubahan Algoritma dan Tantangan Baru
Satu hal yang pasti dalam dunia digital adalah perubahan. Meta terus memperbarui algoritma mereka untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan membatasi praktik iklan yang dianggap mengganggu.
Hal ini membuat marketer perlu terus beradaptasi. Strategi yang berhasil tahun lalu bisa jadi tidak efektif tahun ini. Misalnya, tren video pendek (Reels) kini mendapat prioritas tayang yang lebih tinggi dibandingkan gambar statis. Oleh karena itu, format iklan juga harus menyesuaikan dengan perilaku konsumsi konten terbaru.
Selain itu, isu privasi data membuat Meta semakin ketat dalam menampilkan iklan berbasis pelacakan perilaku. Maka dari itu, penting untuk fokus pada pembuatan konten berkualitas dan transparansi dalam komunikasi brand.
9. Integrasi Meta Ads dengan Platform Lain
Kampanye digital yang kuat tidak hanya berdiri di satu kanal. Meta Ads akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan platform lain seperti Google Ads, TikTok Ads, atau email marketing.
Misalnya, pengguna pertama kali melihat iklan Holyfit di Instagram, lalu mereka mencari “katering diet sehat” di Google. Dengan strategi remarketing yang baik, iklan Holyfit bisa muncul kembali di pencarian tersebut, memperkuat brand recall dan mendorong keputusan pembelian.
Pendekatan lintas platform seperti ini menciptakan ekosistem pemasaran digital yang saling mendukung, memastikan setiap titik interaksi dengan calon pelanggan menghasilkan dampak maksimal.
10. Masa Depan Meta Ads: Personalisasi dan AI
Tahun 2025 menandai era baru dalam digital advertising. Meta kini semakin mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan kampanye secara otomatis. AI dapat menganalisis ribuan data perilaku pengguna dalam waktu singkat untuk menampilkan iklan yang paling relevan bagi setiap individu.
Bagi pemasar, ini berarti peluang besar untuk menciptakan iklan yang lebih personal, efisien, dan berdampak langsung pada konversi. Namun, sisi kreatif manusia tetap menjadi elemen penting — karena hanya manusia yang dapat memahami konteks emosional dan nilai-nilai yang membentuk hubungan autentik dengan audiens.
Kalau kamu ingin agar iklan Facebook & Instagrammu berjalan lebih efisien di 2025, tim Socialab siap bantu audit akun iklanmu dan migrasi ke fitur-fitur terbaru Meta Ads. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi gratis dan optimasi kampanye iklan yang lebih canggih.
